FAKTA
GEOMETRI
Aziz Zulhakim – 152151186
G
|
eometri berasal dari
bahasa Yunani yaitu geo yang artinya
bumi dan metro yang artinya mengukur.
Geometri adalah cabang Matematika yang pertama kali diperkenalkan oleh Thales 624-547
SM) yang berkenaan dengan relasi ruang.
Dari pengalaman, atau
intuisi, kita mencirikan ruang dengan kualitas fundamental tertentu, yang
disebut aksioma dalam geometri. Aksioma demikian tidak berlaku terhadap pembuktian,
tetapi dapat digunakan bersama dengan definisi matematika untuk titik, garis
lurus, kurva, permukaan dan ruang untuk menggambarkan kesimpulan logis.
Menurut
Novelisa Sondang, Seorang
arsitektur lulusan Universitas Indonesia dan juga photograper di Singapura.
Beliau menyatakan bahwa
“Geometri menjadi salah satu ilmu Matematika yang diterapkan dalam dunia
arsitektur; juga merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan bentuk,
komposisi, dan proporsi”. Muhamad Fakhri Aulia menyebutkan bahwa geometri dalam
pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan
proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi.
Alders
(1961) menyatakan bahwa ”Geometri adalah salah satu cabang Matematika yang
mempelajari tentang titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta
sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya, dan hubungannya antara yang satu dengan yang
lain.”
Dari
beberapa definisi Geometri di atas dapat disimpulkan bahwa Geometri adalah
salah satu cabang Matematika yang mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi
beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya dan hubungan antara yang satu dengan
yang lain.
Berdasarkan
pengertian dari Geometri di atas maka dapat diketahui penerapan Geometri dalam
kehidupan sehari – hari, antara lain:
a.
Digunakan dalam pengukuran panjang atau jarak
dari suatu tempat ke tempat lain.
b.
Menetapkan satuan panjang dan satuan luas.
c.
Berpikir Geometri dan berpikir visual dalam seni,
arsitek, desain, grafik, animasi serta puluhan bidang kejuruan lainnya.
Geometri
dalam Alam Pikiran Manusia
Kemampuan
geometri setiap manusia disimpulkan sudah ada sejak lahir. Artinya, kemampuan
ini bersifat alamiah. Kesimpulan ini dapat dilakukan penelitian terhadap suku
Mundurucu, Amazon, Amerika Tengah. Kepada mereka, diberikan sejumlah pertanyaan
mengenai garis, titik, dan sudut. Soal yang sama juga diberikan kepada sejumlah
anak-anak sekolah di Perancis dan Amerika Serikat.
Hasilnya,
cukup mengejutkan. Suku Mundurucu yang tidak pernah mengecap pendidikan dan
tidak pernah sama sekali diperkenalkan dengan soal-soal geometri dasar, dapat
menjawab dengan sempurna. Jawaban yang diberikan suku Munducuru sama dengan
jawaban yang diberikan oleh anak-anak sekolah di Perancis dan Amerika Serikat. Hasil
penelitian ini dipublikasikan dalam Makalah Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional
Amerika Serikat.
Pengetahuan
tentang geometri dasar yang dipelajari sekarang ini diperkenalkan oleh ahli Matematika
Yunani, Euclid, 2300 tahun yang lalu. Euclid dari Alexandria dikenal sebagai
bapak geometri.
Geometri
Euclid berisi tentang bahwa proposisi bahwa dua titik dapat dihubungkan dengan
garis, sudah sebuah segitiga atau proposisi dua garis yang sejajar tidak akan
pernah berpotongan.
Pengetahuan
ini diyakini baru didapat dari pendidikan formal. Yang jadi perdebatan adalah
apakah kapasitas atau intuisi tentang geometri, ada di setiap orang tanpa
pandang perbedaan bahasa dan tingkat pendidikan.
Studi
tentang pengetahuan geometri antara suku Mundurucu di Amazon dan anak-anak
sekolah di Perancis dan Amerika Serikat dilakukan oleh peneliti asal Perancis,
Pierre Pica dari Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan dibantu beberapa
peneliti lainnya.
"Suku
Mundurucu hanya mengenal angka. Tidak ada yang mengajari mereka istilah-istilah
geometri seperti lingkaran, segitiga atau proposisi bahwa dua garis yang
sejajar tidak akan berpotongan. Ini menandakan dalam bahasa mereka tidak
mengenal konsep-konsep geometri", ujar Pica dalam wawancaranya dengan BBC
News.
Dalam
penelitian di suku Mundurucu, Pica mengambil sampel 22 anak remaja dan 8
anak-anak. Metoda penelitiannya dilakukan dengan cara berdialog dan bertanya
dengan geometri.
Pertanyaan
yang sama juga diajukan ke 30 anak
remaja dan anak-anak di Perancis dan Amerika Serikat. Yang kecil berumur 5
tahun. Dengan memulai pertanyaan melalui gambar, yang dimulai dari memilih satu
gambar yang terlihat ganjil dari enam gambar yang tersedia. Hal itu diulangi 43
kali dengan set gambar yang berbeda.
Jawaban
yang diberikan oleh suku Mundurucu sama akuratnya dengan jawaban yang diberikan
oleh responden di Perancis dan Amerika Serikat. Mereka sepertinya memiliki
intuisi tentang garis dan bentuk-bentuk geometri tanpa pernah melalui
pendidikan formal atau pernah menggunakan bahasa-bahasa geometri.
Malah,
dalam beberapa hal suku Mundurucu punya kemampuan yang lebih ketimbang
responden di Perancis dan Amerika Serikat. Seperti misalnya dengan bentuk
bulat yang jika diparalelkan dengan garis dapat saling berpotongan. Sekali pun
jawaban yang diberikan oleh suku Mundurucu hanyalah sebatas tebakan. Tapi,
alasan yang dikemukakan sangatlah masuk akal dan dapat dipercayai.
Pertanyaan
tentang soal Non-Euclidian ini menunjukkan bahwa pengetahuan geometri yang
selama ini dipelajari oleh semua orang tidak mengarah pada sebuah kebenaran.
Sebaliknya, pendidikan geometri telah menipu kita. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan tentang geometri Euclidian oleh orang-orang berpendidikan diterima
seperti apa adanya dan dapat diterapkan di mana saja.
Pernyataan
di atas merupakan sebuah fakta bahwa pola pemikiran geometri ada di dalam
diri setiap manusia tanpa terkecuali atau dengan kata lain bahwa
"software" geometri sudah ada dalam diri manusia. Ini merupakan salah
satu alasan mengapa Allah menurunkan petunjuknya dalam pola geometri Ka'bah.
Geometri Analitik
Geometri
analitik (analytic geometry) adalah salahsatu cabang dari matematika dengan
melakukan penyederhanaan dari permasalahan dalam pelajaran geometri yang
diselesaikan dengan bantuan aljabar.
Contoh dalam
kehidupan nyata adalah bentuk bumi.
Geometri
dalam Al-Quran
Dari satu sisi, terdapat
ayat-ayat Al-Qur’an yang menurut pendapat para pakar sesuai dan selaras dengan
bentuk bulat bumi. Ayat-ayat ini menemukan sebagai salah satu mukjizat ilmiah
al-Qur’an yang akan kita bahas sebagian darinya sebagaimana berikut ini:
1. Ayat pertama: “Dia
menutupkan (tirai kegelapan) malam kepada siang; malam mengikuti siang dengan
cepat.” (Qs. Al-A’raf [7]:54).
Ayat ini memahamkan kepada
kita bahwa malam mengikuti siang. Artinya seluruh tempat yang tadinya siang
akan menjadi malam. Dan apabila bumi tidak berbentuk bulat maka tidak benar
kita berkata bahwa malam menjadi siang dan senantiasa mengikuti siang. Karena
berujung pada dataran bumi maka siang kembali dan mengikuti malam. Dengan kata
lain, pada setiap hari, suatu hari malam mengikuti siang dan hari lainnya siang
mengikuti malam. Karena itu, al-Qur’an yang secara mutlak menyatakan, “Malam
mengikuti siang” tidak akan benar kecuali dengan konsep bulat bumi.
2. Ayat kedua, “Aku
bersumpah dengan Tuhan yang mengatur tempat terbit dan terbenamnya matahari,
bulan, dan bintang, sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa” (Qs.
Al-Ma’arij [70]:40)
Sayid Hibatuddin
Syahristani dalam menafsirkan ayat ini menyebutkan, “Ayat ini menunjukkan
banyaknya tempat terbit dan terbenamnya matahari, dan bulatnya bentuk bumi yang
meniscayakan pada setiap titik bumi bagi yang lain adalah waktu terbenamnya
matahari. Karena itu banyaknya tempat terbit dan terbenamnya lebih tepat dengan
bulatnya bentuk bumi.” Artinya bahwa apabila bumi berbentuk datar maka
yang ada hanya satu tempat terbit dan terbenam. Namun apabila berbentuk bulat
maka hal itu memerlukan beberapa tempat terbit dan terbenam yang dalam kondisi
demikian dengan rotasinya tempat terbit dan terbenam setiap tempat akan
berbeda-beda.
3. Ayat ketiga, “Dan
bumi, bagaimana ia dihamparkan? (Qs. Al-Ghasiyah [88]:20)
Sebagian penulis kiwari
dengan memperhatikan ayat ini juga ayat-ayat 137 surah al-A’raf, ayat 5
surah al-Shaffat (37) dan ayat 40 surah al-Ma’arij sebagai dalil
bentuk bulat bumi dalam pandangan al-Qur’an. Mereka memandang hal ini sebagai
salah satu mukjizat ilmiah al-Qur’an dan menulis, “Bentuk datar bumi tidak akan
menghalangi bentuk bulatnya karena setiap sebuah bulatan juga memiliki dataran.
Dengan demikian, dalam ilmu Geometri, bulatan dipandang sebagai salah satu
bagian bentuk datar. Mereka menjelaskan bahwa bentuk datar yang memiliki makna
kebalikan dari bulat merupakan salah satu terminologi Geometri baru dan yang
dimaksud dengan “sutihat” pada ayat adalah hamparan (dihamparkan).
Kesimpulannya adalah bahwa
al-Qur’an tidak hanya memandang bumi berbentuk datar (musattah, sebagai
kebalikan bentuk bulat) bahkan terdapat banyak ayat yang cocok dan selaras
dengan konsep bahwa bumi itu bulat.
Geometri
Transformasi
Transformasi adalah (perubahan) sebuah
bentuk perpindahan menuju apa yang lebih baik dan mendukung. Didalam Al -
Qur'an terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan transformasi. Ayat
yang termasuk kedalam sebuah perubahan adalah
Q.S
AR RAD : 11
Ayat
di atas adalah salah satu ayat yang tentang transformasi dalam perbuatan
manusia didalam kehidupan. Masih banyak ayat tentang perubahan dalam segala hal
yang terdapat dalam Al - Qur'an.
Jenis – jenis
transformasi :
1.
Translasi adalah suatu perpindahan atau pergeseran
titik pada bangun geometri dalam jarak dan arah yang sama.
Q.S AL
BAQARAH : 218
“Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad dijalan Allah,
mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah maha pengampun lagi maha
penyayang.”
Menurut
ayat di atas menerangkan tentang salah satu ciri orang beriman adalah
berhijrah. Adapun hijrah disini adalah hijrah menuju jalan yang lebih baik
yaitu jalan yang diridhoi Allah, amal ma’ruf nahi munkar.
2.
Refleksi adalah proses mencerminkan setiap titik
terhadap sebuah garis tertentu.
Q.S AL
ISRAA : 72
“Dan
barang siapa yang buta hatinya di dunia ini, niscaya di akhirat nanti ia akan
lebih buta pula dan lebih tersesat dari jalan yang benar”
Menurut
ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian refleksi di atas, kehidupan
akhirat adalah cerminan atau refleksi dari kehidupan manusia di dunia.
3.
Rotasi adalah proses memutar bangun geometri
terhadap titik tertentu.
Q.S
IBRAHIM : 33
“Dan dia
telah menundukkan pula bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar
dalam orbitnya.”
Maksud
dari ayat di atas keduanya berjalan terus menerus siang dan malam silih
berganti. Siang malam itu juga saling berlawanan, kadang-kadang salah satu
diantaranya mengambil waktu dari yang lain sehingga menjadi lebih panjang,
sedang yang lain menjadi lebih pendek.
4.
Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah
ukuran bangun geometri (memperbesar/ memper kecil) tetapi tidak merubah bentuk
bangun geometri tersebut.
Q.S AN
NNISA : 31
“Jika
kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya,
niscaya kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan kami masukkan kamu ke tempat
yang mulia (surga)”
Menurut
ayat di atas bahwa melakukan dosa kecil maupun dosa besar sama saja hukumnya
adalah berdosa. Baik itu hanya kecil berbohong saja tetapi tetap termasuk dosa.
Jadi
pada dasarnya geometri ini termasuk kedalam pembahasan dalam al quran walaupun
tersirat, namun maknanya tetap mengarah ke yang dituju. Karena matematika
selalu ada dalam bahasannya termasuk dalam al quran karena saya pikir di semua
kehidupan nyata di kehidupan sehari- hari selalu saja berhubungan dengan
matematika. Oleh karena itu ilmu matematika memang benar adanya, fleksibel, ratunya
semua pelajaran .
Semoga
tulisan ini dapat dijadikan referensi bagi pembaca dan atau menambah
pengetahuan mengenai geometri. Serta tidak puas dengan apa yang dijabarkan
dalam tulisan ini. Artinya pembaca bisa mencari referensi lain selain dari
essay ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggraeni,Diana.(2015). Pengaplikasian
Ayat Al qur’an dalam geometri transformasi.[online].Tersedia: transformationofmath.blogspot.co.id/2015/04/pengaplikasian-ayat-al-quran-dalam.html.
[22 Mei 2016].
Anonim. (2011). Manhaj Al Bait Al
Atiq. [online]. Tersedia: polaruang alqur’an .blogspot.
co.id/2011/11/geometri-dalam-pikiran-manusia.html. [22 Mei 2016].
Anonim. (2011). Bagaimana Pandangan
Alquran Sehubungan dengan Konsep yang Menyatakan Bahwa Bumi itu Bulat.
[online]. Tersedia: www.
Islam quest.net/id/archive/
question /fa4232. [22
Mei 2016].
Anonim. (2015). Tafsir ibnu
katsir surah ibrahim ayat 32-33. [online]. Tersedia: https://alquranmulia
.wordpress.com/2015/09/24/tafsir-ibnu-katsir-surah-ibrahim-ayat-32-33/. [14 Juni 2016].
Arief, S.R. (2016).Geometri
tertanam dalam otak tanpa ditanam. [online]. Tersedia: https://
geometryarchitecture.wordpress.com/2016/05/01/. [14 Juni 2016].
Septiani, I. (2016). Hubungan Al
Qur’an Dengan Matematika. [online].Tersedia: goodmathe
matics.blogspot.com/2015/04/hubungan-al-quran-dengan-maatematika.html?m=1.
[14 Juni 2016].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar